Pages

Subscribe:

Selasa, 24 April 2012

Serangga Tomcat


TOMCAT



Tomcat adalah serangga yang cukup beracun. Serangga ini hidup di daerah yang lembab. Serangga ini bisanya hidup di pepohonan, tambak dan semak-semak. Racun yang terdapat pada serangga ini bisa menimbulkan efek cukup menyakitkan di kulit dan berbagai bagian tubuh manusia meskipun tidak sampai mematikan. 

Serangga Paederus saat ini terdapat lebih dari 600 spesies dan distribusi di semua benua kecuali Antartika. Spesies di negara Amerika Selatan dikenal dengan nama berbeda seperti
 bicho de Fuego, Pito, Poto atau podo. Berbagai wabah dermatitis dikaitkan dengan kumbang Paederus telah dilaporkan di Turki Selatan, Amazone, Afrika Tengah, Okinawa, dan India. Suatu keluarga kumbang yang besar, terdapat variasi besar di antara spesies. 

Serangan yang dikatakan sebagai wabah Tomcat itu hanya merupakan tindakan mempertahankan diri dari ancaman musuh. Tomcat sebenarnya tidak bermusuhan dengan manusia. Jadi, mungkin ada kegiatan manusia yang mengganggu aktivitas Tomcat. Serangga Tomcat sesungguhnya adalah sahabat para petani karena termasuk jenis Paederus yang berguna untuk mengusir hama seperti wereng. Wereng merupakan mangsa bagi serangga Tomcat.
Di kota besar, serangga Tomcat biasa hidup di daerah yang masih ada pepohonan atau tanamannya seperti taman-taman kota. Serangan serangga jenis Tomcat diduga berkaitan dengan peningkatan aktifitas perburuan tokek yang diangap sebagai salah satu predator bagi Tomcat sehingga menjadikan populasi serangga itu berkembang pesat. Di samping itu keseimbangan alam terganggu karena faktor migrasi wilayah dan cuaca ekstrim yang juga menjadi penyebab munculnya sebuah populasi hewan tertentu.


Tomcat tidak mengigit ataupun menyengat. Tomcat akan mengeluarkan cairan otomatis bila bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia. Gawatnya, Tomcat juga akan mengeluarkan cairan pada benda-benda seperti baju, handuk, atau benda-benda lainnya. Meski tak mengigit, serangga ini memiliki cairan racun di dalam tubuh (kecuali sayap) yakni toksin hemolim. Cairan hemolim atau toksin ini disebut sebagai 'paederin':(C24 H43 O9 N). Pembuatan paederin sebagian besar terbatas dihasilkan oleh serangga betina.
Paederin inilah yang menyebabkan bengkak hebat, dan menyebabkan reaksi pada kulit sekitar 24 jam setelah kontak. Penderita yang terkena racun Paederin serangga Tomcat biasanya akan mengalami gatal-gatal yang dalam istilah medisnya disebut Dermatitis Paederus.



Manifestasi klinis
Paederin inilah salah satu bahan inflamasi yang sangat kuat. Respon yang berbeda terlihat di kulit tergantung pada, durasi konsentrasinya pemaparan, dan karakteristik individu. Pada kasus penderita yang mempunyai riwayat kulit sensitif atau penderita alergi dan asma biasanya mempunyai manifestasi yang lebih berat. Pada kasus ringan, biasanya terdapat sedikit eritema atau kemerahan di kulit yang berlangsung selama beberapa hari.
Dalam kasus sedang, eritema berkembang menjadi vesikel dan bula atau timbul bintil berisi cairan mulai kecil dan melepuh melebar selama beberapa hari. Selanjutnya, diikuti dengan tahap skuamosa ketika lepuh mengering lebih dari seminggu, dan kemudian  meninggalkan bercak hiper-atau hypopigmented. Pada kasus yang berat, di samping menunjukkan kemerahan dan kulit melepuh lebih luas, dapat menunjukkan gejala tambahan, seperti demam, nyeri persarafan (neuralgia), nyeri tulang (arthralgia), dan muntah.
Biasanya, ada sedikit ketidaknyamanan akibat dermatitis, mulai ringan sampai sedang bila terkena sentuhan. Individu yang terkena mungkin secara tidak sengaja mentransfer cairan paederin ke area lain dari tubuh, seperti alat kelamin atau wajah. Jika cairan tersebut terkena tangan dan penderita menggosok mata di daerah sekitar mata maka akan terjadi konjungtivitis kejadi ini pernah dilaporkan di Afrika timur yang disebit dengan istilah "Nairobi eye".
Serangga Tomcat otomatis akan mengeluarkan cairan apabila terjadi sentuhan atau benturan dengan kulit manusia secara langsung. Bisa juga dengan sentuhan tidak langsung melalui handuk, baju atau alat lain yang tercemar oleh racun tomcat tersebut. Itu sebabnya, jika sudah terkena dermatitis otomatis seperti seprei, sarung bantal, handuk maupun alat-alat yang diduga terkena racun tomcat harus dibersihkan.

Pencegahan dan penanganan
Hindari kontak langsung dengan hewan ini. Kontak langsung dengan hewan ini sama saja dengan menempelkan kulit pada racun. Biasanya kulit akan terasa panas disusul dengan munculnya bintik-bintik gatal, berair dan juga bekas hitam di kulit. Bila Anda ingin menyingkirkannya, gunakan kertas atau meniupnya, jangan langsung memegangnya dengan tangan. Jika kulit terkena racun Tomcat segeralah dicuci menggunakan sabun, jangan dioles odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon, karena hasilnya akan memperparah reaksi inflamasi pada kulit.
Pengobatan awal yang utama adalah menghilangkan iritasi dan kontak dengan zat paederin dengan dengan mencuci daerah tersebut dengan sabun dan air sebersih mungkin. Area yang melepuh harus ditangani dengan membasahi basah dingin, diikuti dengan steroid topikal kuat seperti hydrocortisone 1% salep betametasone atau salep anti radang lainnya. Pemberian antibiotika tidak diperlukan bila tidak ada tanda infeksi sekunder.
Pemberian salep acyclovir tidak ada relevansinya dengan gangguan ini, karena acyclovir untuk penyakit yang disebabkan karena virus. Sebuah studi menarik yang dilakukan di Sierra Leone terhadap 36 pasien. Sebagian atau 50% penderita diberi ciprofloxacin oral di samping steroid topikal. Waktu penyembuhan secara statistik lebih cepat pada pasien, yang menunjukkan infeksi sekunder bakteri , yang kemungkinan besar dari Pseudomonas Peaderus .
Jangan menggosok kulit atau mata jika bersentuhan dengan tomcat. Racun yang ada pada kulitnya bisa menginfeksi daerah lain yang tersentuh tangan. Cuci bersih tangan sebelum menyentuh bagian tubuh yang lain. Kebersihan lingkungan yang baik dapat mencegah serangga Tomcat. Buang tanaman yang tidak terawat dan pastikan kebersihan taman sehingga hewan ini tidak akan bersarang di sana. Agar Tomcat tidak masuk rumah maka sebaiknya menutupi jendela dan pintu atau ventilasi tumah dengan kasa nyamuk. Biasanya serangga Tomcat menyukai sinar lampu yang terang saat malam hari. Sehingga sebaiknya selalu menutup pintu dan jendela rumah terutama saat malam hari. Atau sebaiknya pada malam hari mematikan lampu rumah saat tidur. 
  

Cara mengatasi dan mengobati luka karena racun tomcat

Beberapa ciri kulit yang terkena racun tomcat  :
1.     Kulit luar terasa gatal yang tidak ada hentinya
2.     Timbul warna kemerahan pada kulit
3.     Kulit akan tampak melepuh akibat adanya iritasi akibat racun paederin


Banyaknya bahaya yang di timbulkan oleh Tomcat membuat serangga ini termasuk hewan yang menakutkan yang meresahkan masyarakat. Perlu kita ketahui serangga ini suka bila ada cahaya sehingga banyak di jumpai jika Tomcat banyak masuk rumah maupun kamar. 
Cara mengatasi serangan Tomcat  :
1.     Bila menjumpai serannga Tomcat jangan di pukul ataupun di pencet karena racunnya bisa mengenai kulit, sebaiknya secara hati-hati masukkan ke dalam plastik
2.     Tutup jendela dan pintu kamar sebelum menyalakan lampu karena Tomcat tertarik dengan cahaya lampu
3.     Gunakan jaring kasa (bahasa kami: Kelambau) bila Tomcat terlalu banyak sehingga ketika kita tidur TOmcat tidak bisa mendekati kita.
4.     Periksa seluruh ruangan rumah, bila menemukan Tomcat segera semprot dengan obat pembasmi serangga
Nah, cara di atas adalah cara terbaik untuk mencegah kita terkena racun Tomcat. Bila kulit kita telah terkena racun Tomcat berikut beberapa cara untuk mengobati racun Tomcat  :
1.     Bila terkena racun Tomcat segera bilas dengan air sabun agar racun yang menempel pada kulit hilang
2.     Jangan menggaruk bagian kulit yang terkena racun sebelum di cuci dengan air sabun karena bisa menyebar di daerah kulit lain
3.     Gunakan salep Hydrocortisone (1%), salep Acyclovir (5%), salep Betametasone, antibiotik Neomycin Sulfat tiga kali sehari (harus sesuai dengan petunjuk dokter)
4.     Pergilah ke dokter untuk memeriksa luka dari racun Tomcat.

"Jika kulit terkena racun Tomcat segeralah dicuci menggunakan sabun, jangan dioles odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon, karena hasilnya akan memperparah reaksi inflamasi pada kulit"

0 komentar:

Posting Komentar